Daftar Isi
KECIL: Batu Penjuru
LAMBANG: Batu Penjuru
BROWNING: BATU PENJURU
ENSIKLOPEDIA: BATU PENJURU

Batu Penjuru

Batu Penjuru [kecil]

KS.- Lihat Batu Sendi/Utama --> 19825

Batu Penjuru [lambang]

LAMBANG Kristus yang mempersatukan gereja, seperti batu penjuru sebuah bangunan yang menopang bagian-bagian bangunan tersebut. Mzm 118:22; Yes 28:16; Ef 2:20; 1 Ptr 2:6. Lihat juga DASAR.

BATU PENJURU [browning]

Sebuah batu besar yang ditempatkan pada fondasi di sudut utama suatu bangunan baru. Batu ini menghubungkan bagian ujung tembok dengan tembok sebelahnya, sehingga keduanya menyatu (Ef. 2:20). Dalam PL dan PB penggunaan kata ini sebagian besar dalam pengertian metaforis, seperti pada Ayb. 38:6. Allah meletakkan batu penjuru di Sion (Yes. 28:16) -- pengaman yang sesungguhnya bagi orang *beriman. Dalam PB Yesus dinyatakan sebagai batu penjuru pada Mrk. 12:10 (yang mengutip Mzm. 118:22), dan 1Ptr. 2:6 (yang mengutip Yes. 28:16). Mazmur tersebut menyatakan bahwa batu yang ditolak telah digunakan sebagai batu penjuru. Oleh para *rabi hal ini diberi pengertian mesianik. Bagi umat Kristen, hal ini merupakan bukti dari PL tentang maksud ilahi atas penolakan orang Yahudi terhadap Yesus dan peninggian-Nya oleh Bapa.

BATU PENJURU [ensiklopedia]

Ada dua bagian Alkitab yg perlu mendapat keterangan khusus. Pertama, Mzm 118:22, 'Batu yg dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru' (Ibrani ro'sy pinna, LXX kephale gonias). Dalam kerangka aslinya kalimat itu mengungkapkan kegembiraan pemazmur, bahwa Allah telah meninggikan dia ke tempat yg tertinggi mengatasi para musuhnya. Tapi dalam kerangka liturginya pada hari raya Pondok Daun, yg lebih menonjol adalah kelepasan bangsa secara nasional ketimbang kelepasan pribadi. Tafsiran para rabi menerapkan ay ini pada Mesias. Kristus memakainya untuk diriNya sendiri di Mat 21:42; Mrk 12:10; Luk 20:17; dan Petrus memakainya dalam Kis 4:11 dan 1 Ptr 2:7. Ay ini juga dipakai untuk menjelaskan penolakan orang Yahudi terhadap Kristus dan peninggian-Nya oleh Allah menjadi Kepala Gereja. Ay ini juga mendasari Ef 2:20 (Yunani akrogoniaios, sc. lithos), di mana Paulus menggambarkan batu-batu dari Bait Suci yg baru, seperti yg disusun oleh Kristus, sebagai batu penjuru yg mempersatukan di atasnya dua tembok, yg apabila tidak demikian akan jatuh sendiri-sendiri. Dalam ay-ay lain Kristus digambarkan sebagai alas Gereja, tapi Ef 2:20 mengubah gambaran ini dan melihat rasul dan nabi sebagai dasar dengan Kristus sebagai puncak dan penggenapan.

Kedua, bagian Alkitab berikutnya (Yes 28:16) barangkali menunjuk kepada batu raksasa dari Bait Suci, yg melambangkan kehadiran Tuhan yg tetap di tengah-tengah umat-Nya. Dalam Yes 28:16 dasar dan batu penjuru demikian erat hubungannya sehingga artinya dapat dianggap sama. Ay itu dikutip, digabungkan dengan Yes 8:14, dalam Rm 9:33 dan dalam 1 Ptr 2:6, di mana batu itu ditafsirkan secara mesianis terhadap Kristus sebagai batu sandungan bagi yg tidak percaya, tapi sebagai kekuatan yg menyatukan di antara umat Allah yg percaya.

Di tempat-tempat lain batu itu muncul, Yer 51:26, yg secara harfiah menunjuk kepada batu bangunan; Ayb 38:6 menunjuk kepada sub bangunan dunia yg dijadikan ini; Za 10:4 memakai 'penjuru' secara kiasan untuk 'pemerintah' (bnd Hak 20:2; 1 Sam 14:38) dan diberi tafsiran mesianis dalam Targum; Mzm 144:12 (Ibrani zawiyyot) barangkali menunjuk kepada tiang sudut istana yg dipahat indah.

KEPUSTAKAAN. E. E LeBas, 'Was the Cornerstone of Scripture a Pyramidion?', PEQ, 82 1946; S. H Hooke, 'The Corner-Stone of Scripture' dalam The Siege Perilous, 1956, hlm 235-249: F. F Bruce, 'The Corner Stone', ExpT 84, 1972-1973, hlm 231-235. JBTr/HH




TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA